Minggu, 30 Juni 2013

Kombinasi Metode Pengajaran Tari Bambu dengan Quiz Juara Satu

Metode tari bambu adalah metode pengajaran yang cukup menyenangkan karena membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif. Metode ini cocok digunakan pada kelas yang mempunyai karakter siswa aktif, semangat, dan tidak bisa diam (tipe belajar kinetis).
Pohon Bambu yang kokoh walaupun terkena angin

Materi yang sesuai dengan metode ini adalah materi dengan tingkat kesukaran mudah. Pilih materi yang cukup banyak dan merupakan materi hafalan, pada taksnomi kognitif, C1.

Metode tari bambu akan lebih  bermakna dan membuat siswa tertantang untuk berkompetisi jika dikombinasikan dengan Quiz mencari juara 1 di akhir kegiatan.
Berikut langkah kegiatan pengajaran tari bambu yang dikombinasikan dengan Quiz mencari juara 1.

Tahap Persiapan.
  1. Diperlukan ruangan yang cukup besar. Dapat menggunakan aula atau tempat    terbuka agar tidak mengganggu kelas yang lain.
  2. Guru membuat kartu sebanyak jumlah siswa. Kartu berisi sebuah konsep dalam pernyataan pendek, sehingga ketika siswa membaca kartu tersebut tidak dibutuhkan analisa/pemikiran yang mendalam. Hanya diperlukan daya ingat/hafalan. Agar menarik, buat kartu berwarna-warni. Contoh kalimat pernyataan dalam kartu:“Dilatometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur pemuaian zat padat”
  3. Materi yang dituliskan pada kartu merupakan rangkuman satu bab atau dua bab yang saling berkaitan.
  4. Waktu pertemuan yang diperlukan 2 jam pelajaran (2 x 45’ atau 2 x 40’)
  5. Siapkan bel atau lonceng atau peluit sebagai penanda waktu.
  6. Siswa diperkenankan membawa botol air minum/air putih.
  7. Guru menyiapkan hadiah untuk finalis atau juara 1.
Kegiatan


  1. Siswa diajak menempati aula (ruangan yang cukup besar). Tidak perlu membawa alat tulis dan buku pelajaran. Guru menyiapkan kartu yang telah dibuat.
  2. Siswa diminta berbaris saling berhadapan secara acak. Jika jumlah siswa dalam kelas cukup banyak maka dapat dibuat menjadi 4 baris. Gambar dibawah merupakan contoh kelas yang terdiri dari 40 siswa. Setiap siswa akan mendapatkan nomor yang sesuai dengan nomor kartu. Disini guru perlu menyiapkan 20 kartu materi dikalikan menjadi dua.
  3. Bagikan kartu kepada tiap siswa. Setiap siswa hanya membaca kartu yang diberikan. Beri waktu 3 – 5 menit, agar siswa dapat memahami, mencerna dan menghafal materi. Disini siswa diajak untuk bertanggungjawab atas kartu yang dipegang. Beri kesempatan untuk bertanya jika siswa masih belum mengerti tentang materi pada kartu.
  4. Setelah selesai kumpulkan kartu lagi.  Pastikan semua siswa mengerti aturan permainannya. Guru membunyikan bel pertama, maka siswa akan bertukar informasi dengan pasangannya. Siswa nomor 1 akan berbicara dengan siswa nomor 11, siswa nomor 2 akan berbicara akan berbicara dengan nomor 12, dan seterusnya. Beri waktu ½ - 1 menit, setelah itu bunyikan bel lagi, semua siswa akan bertukar tempat. Siswa nomor 1 akan menempati tempat siswa nomor 2, siswa nomor 11 akan menempati tempat siswa nomor 1. Semuanya bergeser satu langkah. Sehingga pasangan baru adalah siswa nomor 11 dan 12, siswa nomor 1 dan 13, dst.  Setelah mendapat pasangan yang baru, setiap siswa akan menukar informasi. Demikian seterusnya sampai siswa menduduki posisi semula, yaitu pasangan siswa nomor 1 dan 11.
  5. Jika diperlukan dapat diulangi lagi, tapi diubah cara memberikan informasi. Misal dengan menanyakan materi, seperti memberi tebakan, untuk mengingatkan, karena informasi mengulang dari pertama.

Quiz Mencari Juara 1.
 
Setelah selesai, ajak siswa untuk duduk melingkar.  Setiap siswa secara acak maju ke tengah lingkaran dan diberi pertanyaan dari teman-temannya. Jika tidak bisa menjawab, maka gagal dan tidak bisa masuk babak final. Buat kesepakatan dengan siswa syarat jumlah pertanyaan yang dapat dijawab agar masuk babak final. Lakukan terus sampai mendapat juara 1. Berikan reward/hadiah yang telah disiapkan.
Langkah terakhir, untuk memastikan informasi yang diterima siswa benar, seluruh siswa diminta menuliskan materi pada tiap kartu yang diterima pada majalah dinding di kelas sehingga guru dapat mengecek ulang.
Metode pengajaran ini membutuhkan energi yang cukup besar, sehingga hindari jam pelajaran setelah siswa olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar