Jumat, 23 Agustus 2024

Reinforcement Learning (Pembelajaran Penguatan)

Reinforcement Learning (Pembelajaran Penguatan) adalah salah satu metode dalam machine learning di mana sebuah agen (agent) belajar untuk membuat keputusan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan dan menerima umpan balik dalam bentuk reward (penghargaan) atau punishment (hukuman). Agen bertujuan untuk memaksimalkan total reward yang diperolehnya selama periode waktu tertentu.

Prinsip Kerja Reinforcement Learning

  1. Agen (Agent): Entitas yang membuat keputusan, seperti robot, program, atau model AI.
  2. Lingkungan (Environment): Dunia tempat agen beroperasi, yang menyediakan keadaan (states) yang berubah berdasarkan tindakan yang dilakukan oleh agen.
  3. Tindakan (Actions): Setiap keputusan atau langkah yang bisa diambil oleh agen dalam suatu keadaan tertentu.
  4. Reward: Umpan balik yang diberikan oleh lingkungan setelah agen melakukan tindakan. Reward bisa positif (penghargaan) atau negatif (hukuman).
  5. Kebijakan (Policy): Strategi yang digunakan oleh agen untuk memilih tindakan berdasarkan keadaan tertentu. Kebijakan ini dapat berkembang seiring waktu dengan pembelajaran.
  6. Nilai (Value): Perkiraan nilai dari suatu keadaan atau kombinasi keadaan dan tindakan, yang mencerminkan seberapa baik agen diperkirakan akan mendapat reward di masa depan.

Proses dalam Reinforcement Learning

  1. Eksplorasi dan Eksploitasi: Agen harus menyeimbangkan antara mengeksplorasi tindakan baru untuk menemukan strategi yang lebih baik (eksplorasi) dan mengeksploitasi tindakan yang sudah diketahui memberikan reward tinggi (eksploitasi).

  2. Fungsi Nilai (Value Function): Agen mencoba memprediksi total reward masa depan yang diharapkan dari keadaan atau tindakan tertentu, yang membantu dalam pengambilan keputusan.

  3. Fungsi Q (Q-Learning): Salah satu algoritma paling umum dalam reinforcement learning, yang bertujuan untuk menemukan kebijakan optimal dengan mengestimasi nilai tindakan dalam setiap keadaan (Q-values).

  4. Algoritma Pembaruan Kebijakan (Policy Iteration): Agen memperbarui kebijakannya berdasarkan pengalaman masa lalu, mencoba untuk terus meningkatkan kinerja dalam memperoleh reward.

Aplikasi Reinforcement Learning

  • Robotika: Digunakan untuk mengajarkan robot bagaimana melakukan tugas tertentu, seperti berjalan, mengangkat benda, atau berinteraksi dengan lingkungan.
  • Game AI: Reinforcement learning telah digunakan untuk mengembangkan AI yang dapat bermain video game di tingkat yang sangat tinggi, seperti AlphaGo yang mengalahkan pemain profesional dalam permainan Go.
  • Sistem Kendali Otomatis: Seperti dalam kendaraan otonom, di mana agen harus belajar bagaimana mengemudi dan menavigasi tanpa bantuan manusia.
  • Pengoptimalan Portofolio Keuangan: Agen belajar untuk melakukan investasi yang menguntungkan dengan menyesuaikan strategi berdasarkan perubahan pasar.

Tantangan dan Keterbatasan

  • Kompleksitas Komputasi: Proses pelatihan dalam reinforcement learning sering membutuhkan daya komputasi yang besar dan waktu yang lama.
  • Kesulitan dalam Desain Reward: Mendesain sistem reward yang tepat agar agen belajar dengan benar bisa menjadi tantangan, karena reward yang tidak tepat bisa menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan.
  • Eksplorasi yang Berisiko: Eksplorasi yang salah dalam lingkungan nyata bisa menyebabkan kerugian atau bahaya, terutama dalam aplikasi seperti robotika atau sistem kendali otomatis.

Reinforcement learning terus berkembang dan memainkan peran penting dalam pengembangan AI canggih yang mampu belajar dari interaksi langsung dengan dunia nyata.


sumber: chatgpt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar